Jumat, 19 April 2013

MODEL KOMUNIKASI dalam KEPERAWATAN


MEDIA DAN MODEL KOMUNIKASI

MODEL SHANON-WEAPER (1949)
Sumber noise yang umum terjadi karena kondisi lingkungan, jarak antara komunikan dan komunikator, nada suara, kejelasan suara, sensitifitas organ pendengaran.

MODEL LASSWELL
Model Laswell ini merupakan model sederhana yang biasanya digunakan pada komunikasi massa. Komunikator sangat powerfull, mampu mempengaruhi komunikan dan menganggap bahwa pesan yang disampaikan pasti membawa efek di dalam diri komunikan.

MODEL SMCR (BERLO)
Dalam komunikasi minimal ada empat (4) komponen, yaitu Source (S), Message (M), Channel (C), Receiver (R)
         Sumber : siapa yang mempunyai berita
         Message : pesan yang terkandung dalam proses komunikasi
         Channel : media yang digunakan untuk menyampaikan/ menerima pesan
         Receiver : penerima pesan

MODEL LEARY
Antara individu satu dengan individu lainnya sangat mempengaruhi dan dipengaruhi, respon seseorang dipengaruhi oleh bagaimana orang tersebut diperlukan.
Dominance – Submission
pada dimensi ini, bila ada pihak yang kuat atau menguasai, maka di sisi lain ada pihak yang lemah atau dikuasai. (komunikasi satu arah)
Love – Hate
pada dimensi ini, bila ada pihak yang dicintai, di pihak lain ada juga yang dibenci. Komunikasi tidak hanya berlangsung diantara orang yang saling mencintai, namun dengan orang yang tidak disukai juga perlu dengan komunikasi.

MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN
Model ini berfokus pada transaksi antara profesional kesehatan-klien yang sesuai dengan permasalahan kesehatan klien
Mencakup tiga faktor mayor, yaitu:
  1. Relantionship
a.       Professional kesehatan – professional kesehatan
b.      Professional kesehatan – klien
c.       Professional kesehatan – orang lain yang berpengaruh
d.      Klien – orang lain yang berpengaruh

  1. Transaksi
Kesepakatan, respon yang terjadi antara pengirim pesan dengan penerima pesan yang terjadi secara simultan dalam proses komunikasi.

  1. Konteks
Dapat berdasarkan pada tempat atau ruang dilaksanakan komunikasi, jenis pelayanan kesehatan yang diberikan dan jumlah personil atau tenaga kesehatan yang ada selama memberikan pelayanan.

MODEL SCHRAUMN
(1)
            Dalam model ini source (sumber) dapat berupa seorang individu, organisasi atau dalam bentuk lembaga, sinyalnya adalah bahasa dan destination – nya adalah pihak lain yang menjadi sasaran signal itu ditujukan. Dalam aplikasinya source dan encoder adalah pembawa pesan (komunikator) sedangkan decoder dan destination adalah penerima pesan (komunikan)

(2)
Penyempurnaan dari model pertama, dengan menggabungkan source dengan encoder dalam satu aspek dan unsur decoder dengan destination. Model ini dilengkapi dengan unsur field of experience (bidang pengalaman) yang akan mempengaruhi terjadinya proses komunikasi

(3)

         Menggambarkan dua pelaku komunikasi yang melakukan encoder, interpreter, decoder. Dalam proses komunikasi ini setiap pelaku bertindak sebagai encoder dan decoder.
         Membentuk komunikasi yang aktif, ada umpan balik antara pembawa pesan dan penerima pesan. 

1 komentar:

terimakasih buat literatur nya

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More