MEDIA DAN MODEL KOMUNIKASI
MODEL SHANON-WEAPER (1949)
Sumber noise yang umum
terjadi karena kondisi lingkungan, jarak antara komunikan dan komunikator, nada
suara, kejelasan suara, sensitifitas organ pendengaran.
MODEL LASSWELL
Model Laswell ini merupakan
model sederhana yang biasanya digunakan pada komunikasi massa. Komunikator
sangat powerfull, mampu mempengaruhi komunikan dan menganggap bahwa
pesan yang disampaikan pasti membawa efek di dalam diri komunikan.
MODEL SMCR (BERLO)
Dalam komunikasi minimal ada
empat (4) komponen, yaitu Source (S), Message (M), Channel (C),
Receiver (R)
•
Sumber : siapa yang mempunyai berita
•
Message : pesan yang terkandung dalam proses
komunikasi
•
Channel : media yang digunakan untuk menyampaikan/
menerima pesan
•
Receiver : penerima pesan
MODEL LEARY
Antara individu satu dengan
individu lainnya sangat mempengaruhi dan dipengaruhi, respon seseorang
dipengaruhi oleh bagaimana orang tersebut diperlukan.
Dominance –
Submission
pada dimensi ini, bila ada
pihak yang kuat atau menguasai, maka di sisi lain ada pihak yang lemah atau
dikuasai. (komunikasi satu arah)
Love – Hate
pada dimensi ini, bila ada
pihak yang dicintai, di pihak lain ada juga yang dibenci. Komunikasi tidak
hanya berlangsung diantara orang yang saling mencintai, namun dengan orang yang
tidak disukai juga perlu dengan komunikasi.
MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN
Model ini berfokus pada
transaksi antara profesional kesehatan-klien yang sesuai dengan permasalahan
kesehatan klien
Mencakup tiga faktor mayor,
yaitu:
- Relantionship
a.
Professional kesehatan – professional kesehatan
b.
Professional kesehatan – klien
c.
Professional kesehatan – orang lain yang berpengaruh
d.
Klien – orang lain yang berpengaruh
- Transaksi
Kesepakatan, respon yang
terjadi antara pengirim pesan dengan penerima pesan yang terjadi secara
simultan dalam proses komunikasi.
- Konteks
Dapat berdasarkan pada
tempat atau ruang dilaksanakan komunikasi, jenis pelayanan kesehatan yang
diberikan dan jumlah personil atau tenaga kesehatan yang ada selama memberikan
pelayanan.
MODEL
SCHRAUMN
(1)
Dalam model ini source
(sumber) dapat berupa seorang individu, organisasi atau dalam bentuk lembaga,
sinyalnya adalah bahasa dan destination – nya adalah pihak lain yang
menjadi sasaran signal itu ditujukan. Dalam aplikasinya source dan
encoder adalah pembawa pesan (komunikator) sedangkan decoder dan destination
adalah penerima pesan (komunikan)
(2)
Penyempurnaan
dari model pertama, dengan menggabungkan source dengan encoder
dalam satu aspek dan unsur decoder dengan destination. Model ini
dilengkapi dengan unsur field of experience (bidang pengalaman) yang
akan mempengaruhi terjadinya proses komunikasi
(3)
•
Menggambarkan dua pelaku komunikasi yang melakukan encoder,
interpreter, decoder. Dalam proses komunikasi ini setiap pelaku bertindak
sebagai encoder dan decoder.
•
Membentuk komunikasi yang aktif, ada umpan balik
antara pembawa pesan dan penerima pesan.
1 komentar:
terimakasih buat literatur nya
Posting Komentar